KOMPONEN PEMBENTUK JEMBATAN
1. JENIS-JENIS JEMBATAN DAN PENGERTIANYA
Jembatan atau dalam bahasa inggris “Bridge” merupakan salah satu karya yang mengagumkan
yang dibuat manusia dari ribuan tahun silam hingga masa kini. Mungkin sebagian
dari kita kadang menganggap remeh pembuatan jembatan, namun kenyataanya
jembatan adalah karya yang memerlukan kecerdasan tinggi.
Konsep fisika jelas
menjadi dasar dari pembuatan jembatan, salah satunya tentang konsep
kesetimbangan benda tegar dimana resultan gaya baik translasi maupun rotasi
harus bernilai nol agar benda tersebut bersifat seimbang atau kokoh. Seorang
arsitek harus mengerahkan segala keilmuannya dalam mendesain sebuah jembatan
diberagam jenis tempat. Mereka harus jeli dengan konsep bahwa bagaimana
jembatan bisa tetap bertahan ratusan hingga ribuan tahun, tidak roboh karena
angin dan derasnya air laut, serta dapat menanggung beban kendaraan yang
melewatinya, hingga saat gempa sekalipun, jembatan tersebut masih kokoh.
Berikut adalah
7 Jenis Jembatan yang dibangun dan digunakan diseluruh dunia:
1. Beam
Bridge
Beam
Bridge atau disebut juga Jembatan Grider merupakan
desain jembatan paling sederhana diantara jembatan modern saat ini. Terdiri
dari balok jalan horizontal serta ditumpu oleh balok batu yang menahan jalanan horizontal
tersebut. Balok penumpu disimpan ini menahan atau melawan gaya berat ke bawah
dari badan jalan serta beban yang berada di atasnya. Balok penumpu yang
digunakan biasanya terbuat dari beton dengan kekuatan kompresi baik, dan batang
baja tertanam dalam menahan kekuatan ketegangan.
Model jembatan ini
lebih cocok untuk jarak dekat seperti menghubungkan jalan yang terpisah sungai.
Selain itu, jika jalan semakin panjang, maka balok penumpu harus lebih banyak
dibuat secara sistematis untuk menahan beban agar tidak mudah roboh karena
tegangan dan kompresi.
Jembatan grider atau
beam biasanya diperuntukan bagi jalan kereta, penghubung antar desa yang
terpisah sungai. Seperti yang tampak pada gambar di atas dan di bawah ini:
Jika dilihat dari
konsep desainnya, beam bridge ini sering pula kita temukan pada jembatan untuk
menyebrangi aliran sungai yang tidak luas, yang umumnya berada di tempat
rekreasi ataupun dipedesaan seperti gambar berikut:
2.
Truss Bridge
Truss Bridge atau dikenal juga
dengan Beam Bridge with Truss
merupakan desain versi lebih kokoh dibandingkan dengan Beam Bridge. Hal ini dikarenakan adanya Truss atau kerangka yang
umumnya berbentuk tringular untuk menahan beban lebih baik.
Bagian paling atas
dari balok mendapatkan kompresi yang lebih tinggi, dan bagian paling bawah dari
balok mengalami tegangan tertinggi. Oleh karena itu, penambahan Truss akan
meminimalisir kompresi dan tegangan. Sedangkan desain truss biasanya varian
dari segitiga, menciptakan kedua struktur yang sangat kaku dan salah satu
fungsinya mentransfer beban dari satu titik ke daerah yang jauh lebih luas
sehingga tidak bertumpu pada satu titik.
Jembatan Beam Bridge with Truss
terpopuler di dunia saat ini salah satunya adalah Ikitsuki Ōhashi Bridge yang terletak di Nagasaki, Jepang. Jembatan ini selesai
dibangun tahun 1991 terbentang sepanjang 400 meter yang menghubungkan pulau Iki
dan Hirado. Jembatan inipun disebut sebagai jembatan yang memiliki rentang
truss berkelanjutan terpanjang di dunia.
3. Arch
Bridge
Disebut Arch Bridge, karena memiliki desain
melengkung setengah lingkaran layaknya sebuah panahan atau bentuk parabola.
Meskipun desain ini lebih rumit namun dalam proses pembuatannya lebih sedikit
memerlukan material bangunan dibandingkan model Beam Bridge.
Karena bentuknya parabola atau melengkung, maka kompresi terletak pada dua
arah yakni horizontal dan vertikal. Sehingga bahan dari lengkungan tersebut
haruslah sangat kuat. Namun yang paling mengagumkan dari jembatan desain berbentuk
melengkung ini memiliki kuatan luar biasa bahkan lebih kuat dibandingkan Truss
Bridge. Hal ini dikarenakan kompresi akan disebarkan merata melalui seluruh
bentuk lengkungan dan mengalihkan berat pada dua abutment (penopang
vertikal di kedua ujung lengkungan, seperti tampak pada gambar di atas),
komponen jembatan yang langsung menahan tekanan.
Kurva alami dari
lengkungan dan kemampuannya untuk mengusir kekuatan luar sangat mengurangi efek
tegangan pada bagian bawah lengkungan. Tetapi semakin besar tingkat
kelengkungan (yang lebih besar setengah lingkaran dari lengkungan), semakin
besar pula efek tegangan pada bagian bawah jembatan. Membangun lengkungan yang
cukup besar, tegangan pada akhirnya akan menyalip kekuatan alami struktur
dukungan tersebut.
Model Arch bridge ini sudah
diterapkan ribuan tahun silam, namun seiring perkembangan jaman, yang diawal
penemuannya menggunakan balok batu bata, kini banyak dibuat dari beton dan baja
seperti pada jembatan New River Gorge di
Fayetteville, W.Va. Amerika Serikat. Jembatan ini selesai dibangun tahun 1977
dengan rentang 518 meter menyediakan link jalan melalui daerah New River Gorge
National River.
4.
Suspension Bridge
Dari kesemua jenis jembatan yang ada saat ini, sepertinya jembatan model
Suspension Bridge merupakan jembatan paling populer dan cenderung sangat mahal,
namun dengan hasil yang indah dan mengagumkan, dikarenakan dibangun diatas
perairan luas di beberapa negara maju mulai dari Amerika hingga Jepang.
Jembatan suspensi atau
bisa disebut jembatan gantung ini terdiri dari menara dan tali/kabel/rantai
serta jangkar yang menjadi sebuah sitem dalam mengurangi tegangan dan kompresi.
Sesuai namanya, jembatan gantung, menahan jalan dengan kabel, tali atau rantai
dari dua menara tinggi. Menara ini mendukung sebagian besar berat kompresi yang
mendorong ke bawah di dek jembatan gantung dan kemudian diteruskan melalui
kabel, tali atau rantai untuk mentransfer kompresi ke menara. Menara kemudian
menghilangkan kompresi langsung ke bumi.
Di sisi lain, kabel menerima pasokan tegangan jembatan. Kabel ini menjalar
horizontal antara dua jangkar jauh-melemparkan. Jangkar jembatan pada dasarnya
berupa batuan padat atau blok beton besar di mana jembatan ini membumi.
Kekuatan tensional diloloskan ke jangkar dan ke dalam tanah. Untuk lebih
jelasnya bisa kita perhatikan video bagaimana Jembatan Suspensi Golden Gate terbuat:
5.
Cantilever Bridge
Sebuah jembatan Cantilever umumnya dibuat dengan tiga bentang, yaitu
bentang luar keduanya berlabuh turun di pantai dan Cantilever di atas saluran
yang akan menyeberang. Rentang tengah bersandar pada lengan Cantilever yang
membentang dari rentang luar yang berfungsi membawa beban vertikal seperti pada
jembatan Truss.
Salah stau jembatan model desain Cantilever adalah Forth Bridge yang terletak di
Skotlandia, tepatnya 14 km dari pusat kota Edinburg. Jembatan ini dibuka pada tahun 1890 oleh
Prince of Wales.
6.
Cable-Stayed Bridge
Sekilas desain jembatan Cable-stayed mirip dengan jembatan gantung
(suspension bridge) karena sama-sama memiliki jalan yang menggantung serta dua
menara. Tapi dua jembatan tersebut menopang beban jalan dengan cara yang sangat
berbeda. Perbedaannya terletak pada bagaimana kabel terhubung ke menara. Pada
jembatan suspensi, kabel naik bebas melintasi menara, transmisi beban dengan
pengangkeran di kedua ujung. Dalam jembatan Cable-stayed, kabel yang melekat
pada menara dan menanggung sendiri beban.
Cable-Stayed
Bridge atau Jembatan dengan kabel tetap adalah khas dari banyak jembatan
modern saat ini. Jembatan kabel tetap adalah pilihan populer karena mereka
menawarkan semua keuntungan dari jembatan gantung tetapi dengan biaya yang
lebih rendah untuk rentang 500 sampai 2.800 kaki (853 meter). DS alam
pembuatannya membutuhkan kabel baja yang lebih sedikit, lebih cepat selesai
dalam pembangunannya.
Salah satu jembatan kabel tetap yang terpanjang dan populer adalah Russky Island Bridge, yang terletak di Vladivostok, Russia. Jembatan ini selesai dibangun
tahun 2012 dengan rentang 1.104 meter, melintasi Selat Bosporus Timur Laut
Jepang antara Vladivostok dan Pulau Russiky.
Dikawasan Asia terdapat jembatan kabel tetap populer yakni, Shanghai Yangtze River Bridge, berlokasi di China
yang resmi dibuka tahun 2009 sepanjang 730 meter yang menghubungkan Pudong New
District dan Chongming Island. Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia sendiri jembatan kabel tetap diterapkan pada Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan
Madura yang selesai dibangun tahun 2009 dengan 3 bagian rentang yang masing
masing sepanjang 192 m, 434 m and 192 m.
Selain Suramadu, ada pula Balerang Bridge atau
Jembatan Balerang yang terletak di kota Batam, seperti tampak pada gambar di
bawah ini:
Beberapa jembatan modern dengan tipe kabel tetap pun bisa ditemukan di
Bandung dengan nama Jembatan Pasupati,
serta di Borneo ada Barito Brdige di
Sumatera ada Ampera Bridge.
7. The
Living Bridge
Living Bridge bermakna bahwa
jembatan ini merupakan jembatan alami yang terbuat dari pepohonan yang
merambat seperti yang terdapat di kawasan Meghalaya, India.
Kawasan ini merupakan daerah dengan rentang hujan terapat di dunia, sehingga
termasuk pada kawasan paling lembab dan basah. Maka tak heran jembatan alami
tersebut dapat terbentuk dengan sedikit kreativitas dari warganya untuk
menghubungkan tanaman merambat hingga terbentuk jembatan.
Komentar
Posting Komentar